Pada umumnya seorang pengemudi sudah
menguasai mengemudi mobil transmisi manual sejak awal bisa mengemudi.
Jika sudah mahir, peralihan ke mobil transmisi otomatis akan jauh lebih
mudah. Tapi banyak juga yang sudah bertahun-tahun mengemudikan mobil
manual kemudian ingin beralih ke mobil transmisi otomatis karena tinggal
di kota besar dengan kemacetan lalu lintas tergolong parah. Transmisi
otomatis adalah pilihan yang tepat dan seolah sudah menjadi kebutuhan
bagi pengemudi di kota-kota besar khususnya Jakarta.
Pada akhirnya, banyak pengemudi yang
menggunakan transmisi otomatis. Namun patut diketahui, peralihan
dari pengguna transmisi manual ke otomatis tidak semudah yang dikira.
Karena transmisi matik bukan sekedar menginjak pedal gas dan rem saja
layaknya mobil mainan anak-anak. Tanpa mau banyak belajar dan mengerti
seputar transmisi otomatis, malapetaka bisa saja terjadi. Banyak kasus
mobil matik yang dikemudikan oleh orang yang belum mahir dengan
transmisi otomatis, terlibat kecelakaan fatal.
Paling sering terjadi, ketika pengemudi
harus mengendalikan mobilnya, kepanikan yang melanda membuat kaki salah
menginjak pedal. Bukannya menginjak rem tetapi malah pedal gas dan
insiden tabrakan pun bisa terjadi. Banyak kasus juga terjadi di gedung
perparkiran. Saat hendak memarkirkan kendaraannya, salah menginjak pedal
atau salah menempatkan gear selector membuat mobil menabrak dinding dan
bahkan sampai ada yang terjatuh dari atas gedung. Kasus. Kondisi ini bisa terjadi pada pengemudi yang belum
fasih mengemudi baik manual maupun matik.
Pada intinya, belajar mengemudikan mobil
matik akan lebih cepat dibandingkan mobil manual. Karena pengemudi
tidak perlu lagi memindahkan gigi secara manual dan tidak perlu lagi
mengatur kopling untuk setiap perpindahan gigi. Empat huruf yang wajib
untuk selalu diingat bagi Anda yang masih awam adalah huruf P, R, N dan D
yang pasti terpakai untuk berjalan maju, mundur, dan parkir. Selebihnya
kami berikan beberapa tips ringan bagi Anda yang masih tergolong pemula
menggunakan mobil bertransmisi otomatis.
Mengerti Transmisi Otomatis
Sebelum mulai mengemudikan mobil matik
baru Anda, ada baiknya mempelajari dulu mengenai transmisi otomatis
secara umum. Dapat melalui buku manual milik mobil Anda atau mencari
referensi di dunia maya. Yang paling utama adalah, hanya ada dua pedal
yaitu pedal gas dan pedal rem yang bentuknya lebih lebar dibanding pedal
rem mobil manual. Kemudian terdapat tuas transmisi yang letaknya sama
dengan tuas transmisi manual, kemudian hand brake yang tak ada bedanya
di kedua jenis mobil tersebut.
Bentuk tuas transmisi otomatis pun
berbeda-beda. Ada yang tipe satu baris dengan tombol di ujung tuas untuk
memindahkan gigi dan ada yang model Gate type dengan jalur berkelok.
Namun intinya sama semua dengan tetap ada huruf P, R, N dan D. Huruf P
berarti Parking, digunakan saat parkir dan keempat roda akan terkunci
tanpa harus menarik hand brake. Huruf R berarti Reverse atau mundur,
pilih R untuk kondisi memundurkan mobil Anda. Dibawahnya huruf N yang
berarti Neutral, sama dengan kondisi netral di transmisi manual dimana
gigi dalam kondisi bebas. Lalu huruf D yang berarti Drive untuk kondisi
bergerak maju.
Keempat huruf ini pasti ada di tuas
transmisi otomatis jenis konvensional, CVT, maupun dual-clutch
sekalipun.
Misalkan Honda Mobilio yang
mencantumkan huruf P R N D S L. Karena model transmisinya berupa
Continuous Variable Transmission (CVT) yang pada dasarnya tidak memiliki
gigi, huruf S mengindikasi Sport atau bisa juga Slow yang berarti
transmisi berada di rentang rasio yang lebih lebar hingga putaran mesin
bermain lebih tinggi. berguna di tanjakan, turunan atau menyalip
kendaraan di depan. Sementara huruf L atau Low ibarat di gear 1 saja
untuk kondisi menanjak atau engine brake.Tahapan Mengendarai Mobil Matik
Langkah pertama pastikan hand brake aktif dan tuas transmisi berada di posisi P. Beberapa mobil tidak bisa dinyalakan bila tuas tidak berada di P. Kemudian nyalakan mesin dan wajib injak pedal dengan kaki kanan saat memindahkan tuas transmisi, kemudian lepas rem tangan. Pindahkan ke posisi D maka Anda merasakan sedikit sentakan dan begitu pedal rem dilepas, mobil sudah langsung meluncur jalan. Setelah mulai berjalan, proses selanjutnya sama saja dengan mobil manual. Injak pedal gas untuk akselerasi, dan injak pedal rem untuk deselerasi.
Bila berhenti di lampu merah atau di
kepadatan lalu lintas yang cukup lama, pindahkan ke posisi Neutral dan
jangan terlalu lama bertahan di posisi D. Karena kopling dan gear akan
terus menyatu yang berdampak kopling akan cepat aus dan panas. Cukup di N
saja dan tarik rem tangan, tidak perlu juga memindahkan ke posisi P
setiap kali berhenti.
Penting Untuk Diingat!
Meskipun kaki kiri telah terbebas
menginjak kopling, bukan berarti boleh menginjak pedal rem dengan kaki
kiri. Kebiasaan itu sangatlah salah dan instruktur mengemudi dimanapun
sudah sepakat bahwa menginjak rem dengan kaki kiri justru dapat
berbahaya. Jika Anda ingin mencobanya harap tidak dilakukan di jalan
raya yang ramai. Alasan utamanya adalah dengan formasi kaki kanan di
pedal gas dan kaki kiri di rem, akan menimbulkan kebingungan jika
terjadi situasi darurat. Mungkin ini penyebab utama terjadinya insiden
mobil menabrak tembok atau pagar pembatas di gedung parkir. Karena sudah
terbiasa rem dengan kaki kanan, saat mendadak harus segera mengerem
justru pedal gas yang diinjak dalam-dalam.
Menginjak rem dengan kaki kiri juga
sangat tidak dibenarkan karena memiliki tenaga yang berbeda dengan kaki
kanan, terutama bagi yang terbiasa dengan mobil manual. Memang terasa
lebih praktis karena tidak perlu memindah-mindahkan kaki kanan dari
pedal gas ke pedal rem. Namun, rasa injakan berbeda antara kopling dan
rem dapat berakibat mobil akan berhenti mendadak dan berakibat fatal.
Mengerem dengan kaki kiri hanya dapat dilakukan oleh pembalap
profesional dan biasanya dilakukan hanya di lintasan balap. Teknik ini
sama dengan teknik heel-and-toe untuk menjaga putaran mesin sembari
mengerem.
Ada satu hal penting bagi Anda pengemudi
mobil matik yang sering parkir secara paralel. Anggapan yang beredar
mengenai mobil matik parkir tidak bisa dinetralkan sangatlah salah
besar. Semua mobil matik dapat dinetralkan dan bisa didorong jika
dibutuhkan. Di tuas transmisi matik modern terdapat satu fungsi yang
terkadang dilupkan. Wujudnya berupa tombol atau berupa lubang bernama
Shift Lock. Fungsi ini tujuannya untuk memindahkan tuas transmisi dari
posisi P ke posisi N dalam keadaan mesin mati. Karena mobil sekarang
harus berada di P dulu untuk mematikan mobil dan mencabut kunci. Maka
setelah mematikan mesin, cabut kunci, lalu tekan tombol Shift Lock dan
kunci tuas transmisi akan terbebas untuk dipindahkan ke N. Tapi ingat,
jangan aktifkan rem tangan saat parkir paralel.
Bila Bapak/Ibu ingin tahu lebih lanjut mengenai berapa Angsuran/DP Mobil Honda bisa menghubungi saya TEO WA/TELP 0812 1201 0394
Bila Bapak/Ibu ingin tahu lebih lanjut mengenai berapa Angsuran/DP Mobil Honda bisa menghubungi saya TEO WA/TELP 0812 1201 0394
0 komentar:
Posting Komentar